A. Selayang Pandang
Pelabuhan Ratu, itulah nama pantai yang
terletak kurang lebih 60 km arah selatan Kota Sukabumi ini. Pantai ini
merupakan salah satu obyek wisata kebanggaan Pemerintah Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Obyek wisata ini cukup terkenal berkat panorama
alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan hamparan pasirnya yang
luas.
Di samping keindahan alamnya, Pantai
Pelabuhan Ratu juga terkenal dengan pesta laut, yaitu melarungkan kepala
kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut. Tradisi ini diselenggarakan
oleh para nelayan setempat setiap tanggal 5 April setahun sekali.
Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah
yang telah diberikan berupa hasil tangkapan ikan. Acara pesta laut ini
biasanya disertai pula dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial,
lomba-lomba, dan pementasan hiburan (wayang, dangdut, drumband,
tari-tarian, dan lain-lain). Tradisi ini berlangsung selama 2 hari satu
malam. Untuk mengikuti acara tersebut tidak dipungut biaya.
B. Keistimewaan
Daya tarik Pantai Pelabuhan Ratu ialah kondisi gelombang air lautnya cukup cocok bila digunakan untuk olahraga surfing, sebab ketinggian gelombangnya cukup stabil. Dengan kondisi air yang seperti itu, maka di pantai ini terdapat beberapa tempat surfing yang sering dikunjungi wisatawan, yaitu Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh, dan Ujung Genteng. Beberapa tempat surfingtersebut ramai dikunjungi para wisatawan tepatnya pada bulan Mei hingga Oktober, saat kondisi ombak sedang tinggi.
Selain cocok sebagai tempat surfing,
Pantai Pelabuhan Ratu juga menyuguhkan keindahan alam berupa batu-batu
karang yang menjorok ke laut. Di atas batu karang ini, wisatawan dapat
duduk-duduk sambil memancing atau sekedar melihat cipratan air laut yang
menerjang bebatuan yang mirip dengan butiran
mutiara. Dari atas batu karang itu, pelancong juga dapat melihat
kapal-kapal nelayan yang sedang mencari ikan tampak dari kejauhan.
Kapal-kapal itu terlihat kecil-kecil bagaikan perahu mainan anak-anak
yang sedang terapung.
Setelah puas menyusuri keindahan Pantai
Pelabuhan Ratu, wisatawan dapat menjajal aura mistik yang terdapat di
Samudera Beach Hotel yang berada sekitar 300 meter dari pantai ini. Di
dalam hotel itu terdapat cerita mistik tentang keberadaan kamar No. 13
yang konon menjadi persinggahan Ratu Laut Selatan, “Nyai Roro Kidul”.
Kamar ini sering dijadikan sebagai tempat bersemedi meminta ketenangan
batin dan berkah dalam hidup. Di kamar itu, wisatawan juga boleh
melakukan semedi atau sekedar melihat-lihat suasana kamar yang
disakralkan tersebut. Begitu memasuki ruangan itu, pelancong akan
dikejutkan dengan suasana mistik dan desain ruangan yang didominasi
dengan warna hijau. Konon, warna itu merupakan kesukaan Nyi Roro Kidul.
Selain warnanya, aksesoris-aksesoris di kamar itu juga menggambarkan
suasana Istana Pantai Selatan yang cukup megah.
Di kawasan obyek wisata Pantai Pelabuhan
Ratu juga terkenal dengan adanya ritual tahunan yang diselenggarakan
oleh masyarakat setempat, yaitu ritual mandi suci atau Ngabungbang. Kata ngabungbangberasal dari “Nga” yang berarti ngahijikan (menyatukan) dan “bungbang”
yang berarti membuang atau membersihkan. Secara umum, ritual ini
berarti mandi suci untuk menghilangkan unsur-unsur buruk, baik lahir
maupun batin. Selain itu, ritual ini juga dimaksudkan sebagai sarana
dalam memohon ampunan Tuhan, meminta kekuatan agar tercapai segala
cita-cita, serta mengharapkan peningkatan kualitas hidup penuh
kemakmuran. Tradisi tahunan ini diselenggarakan pada malam hari (mulai
pukul 24.00 WIB) saat bulan purnama tanggal 14 di bulan Maulud, dan
berlokasi di muara Sungai Cisukawayana, Pantai Pelabuhan Ratu.
Menurut pengakuan masyarakat setempat,
pada awalnya tradisi ini diciptakan oleh Raja Hyang Brahma dari Kerajaan
Medang Gali (galih/galuh) pada tahun 175—205 M. Ritual ini kemudian
diteruskan oleh Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjadjaran dan berkembang
hingga sekarang.
Kawasan wisata ini juga dilengkapi dengan
tempat pelelangan ikan (TPI) yang menjual berbagai macam ikan laut
seperti cakalan, layur, cumi-cumi, bawal, udang, dan lain-lain dalam
kondisi masih segar. Pelancong dapat membawa pulang ikan-ikan laut itu
untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Bagi wisatawan yang ingin melihat
langsung proses pendaratan kapal para nelayan dari melaut, dapat
berkunjung ke tempat pelelangan ikan sekitar pukul 11.00—13.00 WIB. Pada
jam-jam tersebut biasanya para nelayan sedang mendaratkan
kapal-kapalnya.
Jika pelancong ingin melanjutkan berwisata
mengelilingi Kabupaten Sukabumi, terdapat obyek wisata lain yang tak
kalah menarik, yaitu Pantai Karang Hawu yang terletak sekitar 20 km dari Pantai Pelabuhan Ratu. Pantai ini konon merupakan lokasi istana Nyai Roro Kidul.
C. Lokasi
Pantai Pelabuhan Ratu terletak di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, Indonesia.
D. Akses
Untuk berkunjung ke Pantai Pelabuhan Ratu, perjalanan dapat menggunakan kendaraan umum (bus) dari Terminal Bogor. Dari
terminal ini, pelancong naik bus jurusan Bogor—Sukabumi dengan tarif
sekitar Rp 15.000. Kemudian setelah sampai di Terminal Sukabumi, naik
bus jurusan Sukabumi—Pelabuhan Ratu dan turun di lokasi (November 2008).
E. Harga Tiket
Untuk dapat masuk ke kawasan obyek wisata
Pantai Pelabuhan Ratu, setiap pengunjung akan dikenai biaya masuk
sebesar Rp 2.000 per orang (November 2008).
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Fasilitas yang terdapat di obyek wisata
pantai ini antara lain mushala, area parkir yang cukup luas, taman
bermain anak, tempat bersantai, dan beberapa warung makan yang menjual
berbagai macam makanan dan minuman. Selain itu, ada juga kios-kios
pakaian, suvenir, dan oleh-oleh khas Sukabumi. Bagi
wisatawan yang membutuhkan fasilitas penginapan, terdapat berbagai
macam losmen dan hotel di kawasan wisata tersebut, mulai dari hotel
kelas melati sampai kelas berbintang. Fasilitas pendukung lainnya ialah
restoran, penjaga keamanan (SAR), dan peta informasi wisata.
sumber : http://etadonpisan.blogspot.com/2012/12/wisata-pelabuhan-ratu-tugas-kuliah.html